Kepada segala tabah yang telah ada sejak lama, terima kasih untuk selalu bersama sejak pertama kita jumpa. Walau sempat patah, setidaknya kita tak lagi memilih lengah. Kepada kesabaran yang menggunung jadi rindu, kemudian melaut jadi doa, sekarang menepi, jadi kita yang berjalan beriringan dan bersama-sama.
Aku tak punya banyak cara, bahkan untuk mengungkapkan segala rupa rasa dalam dada. Berbait-bait puisi barangkali telah lama mati suri, tinggal satu-dua helai kata yang memilih residu, namun sulit kubebaskan padamu. Diam ialah senjata terampuh untuk selalu menerimamu.
Diam ialah cara terbaik untuk membuatmu lebih dalam mengenaliku.
Namun percayalah, jatuh hati padamu telah menjelma lembah, mengisi celah-celah tanah, dan kini tengah berupaya untuk selalu meneguhkan arah. Jatuh hati padamu telah sepenuhnya cair. Mengalir, menjadi oase, menjadi pertahanan terbaik.
-Ikrom Mustofa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar