Halo semuanya, semoga
kabar baik di manapun berada. Tulisan saya kali ini bukan tentang prosa, puisi,
atau catatan perjalanan yang rutin saya tulis beberapa tahun belakangan ini. Di
tulisan saya kali ini, saya ingin membahas secara umum tentang serba-serbi tulisan
kreatif. Bukan bermaksud menggurui, namun lebih kepada berbagi pengalaman dan
ide, karena sejujurnya saya juga masih dalam tahapan belajar menjadi penulis
yang aktif menulis dengan kualitas tulisan yang harus lebih baik dari hari ke
hari.
Bagi saya, setiap
orang dilahirkan untuk menjadi kreatif. Hal ini terjadi karena setiap hari
selalu saja ada masalah yang lahir, yang pada akhirnya membuat manusia semakin
berpikir untuk bisa memecahkan masalah tersebut. Begitu pula tulisan kreatif,
ia terlahir dari berbagai masalah, kompleksitas kehidupan, dan berbagai
kejadian yang ada dalam kehidupan ini, yang kemudian diabadikan oleh sang penulis
dalam redaksi bahasa yang lebih baik, dengan penambahan ide sekaligus solusi
baik eksplisit maupun implisit dari sudut pandang penulis, dan akhirnya dapat
dinikmati oleh kelompok pembaca.
Lalu apakah
tulisan kreatif itu?
Dari berbagai
sumber yang saya baca, tulisan kreatif dapat diartikan sebagai buah karya yang
inovatif, kekinian, memiliki upaya untuk menjaga nilai orisinalitas, dengan
bahasa yang tidak kita sangka-sangka karena begitu menari dan mengejutkan,
namun sangat menarik untuk dibaca dan digali maknanya. Lebih jauh dari pada
itu, tulisan kreatif juga memiliki upaya untuk mendorong, mengembangkan,
membidik, bahkan memecahkan masalah dan mengatasi kesulitan, juga sebagai
sumber inspirasi. Tulisan kreatif lebih kepada upaya menyeimbangkan kinerja
otak kiri yang fokus pada pemikiran kritis, strategis, dan analitis, dengan
cara kerja otak kanan yang berorientasi pada pemikiran lateral dan kreatif.
Berbicara tentang
tulisan kreatif, ada banyak sekali model tulisan kreatif itu sendiri. Perlu
teman-teman tahu juga, tulisan kreatif secara umum dibagi menjadi dua, yaitu
tulisan kreatif fiksi dan nonfiksi. Kalau tulisan kreatif fiksi ini lebih
condong ke hasil karya yang murni dari imajinasi seseorang akan suatu hal, atau
bisa juga terjadi dari perpaduan antara data dengan imajinasi yang tertuang
dalam tulisan-tulisan. Contohnya adalah novel, cerpen, naskah drama, puisi,
prosa, skenario film, lirik lagu, dongeng, dan lain-lain. Sedangkan tulisan kreatif nonfiksi adalah
tulisan yang berasal dari data yang akurat. Jenis tulisan ini adalah biografi,
esai, catatan perjalanan, dan lain-lain.
Banyak sekali
manfaat yang dapat teman-teman ambil dari usaha untuk terjun dalam kepenulisan
kreatif. salah satu manfaat itu adalah upaya teman-teman untuk bisa
mengekspresikan diri secara personal dengan gaya kepenulisan kita
masing-masing. Tidak hanya itu, tulisan ini juga dapat dijadikan sarana untuk
berbagi pengalaman hidup. Sebagai contoh, saya pernah berbagi tulisan tentang
pengalaman saya mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi nasional, teman-teman
bisa cek tulisannya di sini. Selain itu, tulisan kreatif juga bermanfaat untuk
menyimpan kenangan dan sebagai upaya untuk refleksi sekaligus kontemplasi diri.
Teman-teman bisa cek tulisan saya di sini juga untuk tulisan kategori sastra
yang menurut saya cukup imajinatif, hidup, segar, dan bernilai seni tinggi.
Dalam sebuah
kesempatan, Ridwan Kamil (Walikota Bandung saat itu) pernah berkata bahwa
pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Memiliki hobi
menulis yang kemudian jadi sebuah pekerjaan kenapa tidak. Banyak dari kita yang
kemudian berhasil menjalani pekerjaan sebagai penulis, reporter, komponis,
praktisi kepenulisan, dan semacamnya yang dulunya berawal dari kegemarannya
dalam bidang menulis. Saya pribadi, walaupun saat ini saya sedang menempuh
pendidikan master saya di Belanda dalam bidang bencana alam, namun semangat
menulis saya tidak pernah berhenti. Bahkan saya bisa lebih produktif di sini,
dengan menelurkan beberapa buku yang terbit di beberapa penerbit nasional.
Melihat
perkembangan literasi di Indonesia yang saat ini semakin marak terjadi, yang
kemudian banyak sekali orang yang berkeinginan untuk ikut terjun di dalamnya
sebagai penulis. Lalu sebenarnya apa yang harus dimiliki oleh seorang penulis
itu agar tetap produktif menghasilkan karya? Menurut saya yang juga saya sadur
dari berbagai sumber, ada beberapa trik untuk tetap produktif menulis, di
antaranya adalah gemar membaca, kemauan keras untuk menulis, memiliki
pengetahuan bahasa yang baik, memiliki sarana untuk bisa menuliskan
karya-karya, dan pastinya memiliki tekad untuk menghasilkan mahakarya.
Satu lagi, sebaiknya
tulisan yang kita buat memiliki nilai yang ingin disampaikan, sehingga setelah
pembaca menyelesaikan bacaan pada tulisan kita, mereka menjadi berpikir pada
nilai apa yang kemudian bisa diambil dan dihayati pada tulisan yang kita buat. Hingga
pada akhirnya mereka menjadi orang baru dengan semangat baru. Kemudian, tulisan
yang kita buat sebaiknya berkarakter. Temukan cara tersendiri untuk membuat
gaya bahasa, metode penyampaian, bahkan konsep kepenulisan melekat pada diri
kita.
Untuk mencapai
suatu kesuksesan, kita harus mengalami banyak sekali kegagalan. Sebagai pengalaman
saja, saya pernah berkali-kali ditolak penerbit, tulisan saya dicerca
habis-habisan, dan saya mengalami trauma yang sangat berat untuk tidak mau
menulis lagi. Namun pada akhirnya, kegagalan adalah mendewasakan. Kemudian saya
bangkit dan dapat menemukan diri sendiri pada tulisan-tulisan yang saya buat.
Silakan kunjungi juga laman tulisan yang saya buat di sini:
Mari berkarya!!!
Belanda, 5 April 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar