Kamu
terus menjauh. Berupaya untuk membunuh kenangan-kenangan yang aku tak pernah
sedikitpun berencana untuk melupakannya. Kenangan yang terus kujaga walaupun
lebih banyak perih dibandingkan manisnya. Kamu buang jauh-jauh kenangan
bersamaku, hingga kamu temukan dirimu yang baru. Menghapus kenangan bagimu
mudah, padahal bagiku ialah rentetan sakit yang tak pernah pulih, ia ikut
menua.
Pergimu meninggalkan ribuan
sembilu. Aku korban yang terluka.
Baiklah,
kamu bilang aku banyak mengeluh. Pergi katamu mudah. Hijrah katamu mudah. Namun
ini bukan pergi atau hijrah yang kuinginkan. Apakah kamu benar-benar pergi
tanpa kembali? Tanpa ada sedikitpun angan untuk bisa bersamaku lagi?
Apakah
kamu telah kehilangan anomali? Kehilangan rasa jatuh cinta. Apakah suasana
pertama kita bertemu, hari-hari awal bersamaku, hingga banyak kisah sebelum
tragedi-tragedi ini terjadi sudah sepenuhnya kamu lupakan?
Secepat
itukah?
Belanda, Juni 2017
-Ikrom Mustofa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar