Aku
memutuskan untuk memulai kehidupan baru di sini. Tak sering-sering lagi
berusaha untuk menemuimu. Mengetuk pintu rumahmu. Membawakanmu bunga-bunga.
Menitipkan surat-surat dengan amplop aneka warna. Menyampaikan permintaan maaf
lewat temanmu. Sepertinya tak ada lagi. Kini yang ada ialah siasat
masing-masing untuk segera menyadarkan diri. Tahu diri. Dan segera
mengembalikan kerinduan ini pada pemilik-Nya.
Benar.
Tak ada sepakat untuk saling menjauh seperti ini. Namun sepertinya semesta
telah membaca konsep kita masing-masing. Aku menjauh pada kesengajaan yang
kubuat sendiri. Biarlah. Pada akhirnya aku harus menemui kesendirian yang
menyayat. Kegalauan yang mendalam. Dan risiko atas keputusan yang telah
kuambil.
Di satu
sisi, menjauh bagiku menyelamatkan. Itu saja.
-Ikrom Mustofa-
Kereeeen bang
BalasHapus