Atas nama perasaan. Ada beberapa
kejadian yang selalu payah dalam kehidupan. Salah satunya adalah perasaan yang
kerap tak mau tahu.
Awalnya bisu, tak berasa
terjadi apa-apa. Awalnya biasa, tak pernah menyangka sejauh ini jadinya. Namun
tiba-tiba satu di antara kita lebih dulu menyadari bahwa ada sesuatu yang
memaksa tumbuh dari dalam hati. Kemudian satu lainnya mengamini. Ialah tumbuhan
bernama perasaan. Menghipnotis kita lewat kemauannya yang sulit sekali
dibendung bahkan dikendalikan. Meminta kita untuk selalu dekat. Tumbuh tak
mengenal tanahnya, di mana saja dengan hanya berbekal kenyamanan.
Jika muncul pertanyaan
mengapa ia bisa tumbuh, perasaan selalu saja tak memiliki alasan bahkan jawaban
yang meyakinkan. Ia lahir bersama pertemuan singkat, pandangan pertama, dan
mungkin sebagian kecil mengakui bahwa perasaan telah tumbuh bahkan sejak belum
ada pertemuan itu sendiri.
Aku juga sama, selalu
kehilangan jawaban saat ditanya soal perasaan. Mengapa harus kamu? Kataku di
depan cermin waktu itu. Sembari merapikan rambutku yang masih acak-acakan.
Adakah
yang berlabuh semena-mena selain kapal bernama perasaan?
Kali ini aku benar-benar
mengatakan bahwa perasaan ini tak tahu diri. Berlabuh semena-mena. Bagi
kebanyakan orang, aku meletakkan perasaan ini tak pada tempatnya. Harapan yang
semu, maya, mungkin tak bisa jadi nyata. Menjatuhkan perasaan padamu tak lebih
baik dari sendiri yang menyisakan sepi. Baiklah, aku mengakui, jatuh hati tak
dapat dibendung dengan apapun. Ia adalah konsep alamiah dan tentu saja
manusiawi. Ia datang tiba-tiba, bahkan saat ketidaksiapan dari diri sendiri
menanggung semuanya.
Atas nama perasaan yang
kadang tak tahu diri. Benarkah seorang perasa selalu dipertemukan dengan
seorang yang tak peka? Apakah Tuhan dengan segala kuasa-Nya yang telah melakukan
ini semua? Benarkah ini cara terbaik untuk bersabar sekaligus bersyukur?
Baiklah, pada pertahanan
kali ini aku menyiasati untuk berbaik sangka dengan perasaan. Berbaik sangka
padamu yang semakin beku. Kata-kata yang urung dibebaskan mungkin suatu saat
nanti akan tersampaikan dengan baik. Itu saja.
-Dalam Sketsa-
Assalamu'alaikum warohmatullah,mas. Sy Isbaria dr CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga angkatan 2016. Mohon izin, ngutip kata-kata di Dalam Sketsa, ya. Suwun.Wassalam
BalasHapus