Lama-lama aku tak mampu
menyimpan ini semua sendiri. Maafkan aku kalau kisah ini sudah tersebar rapi
pada beberapa teman terbaikku. Aku sesak menahan kecamuk yang tak mampu kuredam
sendiri. Aku tak bisa lagi bersahabat dengan kata pamungkas bernama tegar.
Jika ternyata tulisan
ini terbaca olehmu, baik sengaja ataupun tidak, aku akan sangat bersyukur.
Setidaknya pada akhirnya kamu tahu bahwa aku bukan hebat seperti pertama kamu
mengatakan itu. Ada waktu di mana aku menjadi rapuh, tak berdaya.
Sudah tinggalkan saja
dia. Kamu harus tegas.
Berapa banyak orang yang
berkata demikian. Banyak, banyak sekali. Melabuhkan perasaan tak harus seperti
ini. Kata mereka.
Aku tak pernah habis
pikir, dengan mereka yang sesukanya datang dan pergi. Sedikit saja rasa nyaman
itu muncul, perasaan –yang kusebut sebagai perasaan sesaat- tiba-tiba datang
dan mendekat. Namun ketika tak ada lagi kenyamanan, maka selesailah semuanya.
Aku tak seperti itu. dan
aku tak mau seperti itu.
Sejak awal ketika kita
memutuskan untuk sama-sama dekat, aku benar-benar menjaga perasaan ini. Baik
ketika nyaman berlebihan, atau saat aku tak merasa nyaman sama sekali. Baik
saat kamu benar-benar hangat, hingga ketika kamu kehilangan peka seperti
sekarang.
Aku yang mengkhawatirkan
kehilangan. Bagiku kehilangan adalah memar. Di luar aku tegar, namun di dalam
aku kehilangan ketabahan. Nanar rasanya bersama luka berwarna ungu. Seperti
memar, lukanya kusimpan sendiri, tak mau satu orangpun tahu tentang hal ini. Namun
sekali lagi, mereka melihat warnanya. Ungu kehitam-hitaman.
Aku yang mengkhawatirkan
kehilangan. Bagiku ini menyedihkan. Satu dari penyakit akut adalah kehilangan.
Dan bagiku itu sukar disembuhkan.
Sekarang aku adalah
bagian dari kehilangan itu. bukan, bukan kehilanganmu yang kuharapkan ini tak
pernah terjadi sama sekali. Sama sekali bukan itu. Yang ada, aku kehilangan
konsep dan definisi mencintai. Tiba-tiba aku mati suri soal hakikat saling
memiliki, cinta yang berbalas, dan perasaan yang nyaman bersamamu. Aku bahkan
perlahan-lahan berupaya menyusun definisi baru tentang arti membersamaimu.
Walau pedih, karena nyatanya aku yang berjuang sendiri.
Inikah arti dari
mencegah kehilangan?
Banyak yang bilang,
mencegah lebih baik daripada mengobati. Konsep medis yang ternyata mujarab
untuk masalah hati. Mencegah kehilangan jauh lebih baik daripada mengobati
kehilangan itu sendiri. Aku menerapkannya, bahkan sampai sekarang.
Jika kehilangan ini
harus dicegah, aku mohon, bisakah kamu juga ikut bersama-sama membuatku tenang
dan membuang jauh-jauh khawatir itu? aku ingin upayaku mencegah kehilangan ini
bisa selalu kamu dukung, walau dari kejauhan.
-Dalam Sketsa-
Terima kasih sudah mewakili 🙂
BalasHapusaku suka ini kak....
BalasHapusaku suka ini kak....
BalasHapus