Menyimpan

Sejujurnya, Aku tak begitu suka dengan pembicaraan panjang lebar tentang masa depan, apalagi sampai membicarakanmu. Ia lebih suka ku simpan dalam hati, siapa tahu masa depan yang sudah baik-baik dirancang, memutuskan untuk singgah selamanya di bilik-bilik hati.

Pertemuan-pertemuan singkat, senyuman simpul mengartikan dua tiga kata, perjalanan singkat yang teramat singkat, berpandangan tak lebih dari satu jeda kedipan mata menuju kedipan yang lain: dan aku terbuai di dalamnya, hingga sekarang.

Kita lemah pada pemahaman masing-masing, namun kita kuat pada do'a yang sama-sama kita bangun. Lemah yang menguatkan, begitulah. Memang, ada baiknya kita menyimpan lembar-lembar perkenalan hingga saling memiliki perasaan ini pada hati kita masing-masing. Terkadang menceritakan pada mereka melegakan, namun tak selamanya ia berpihak pada arah jalan kita.

Riau, 15 November 2016
*Dalam Sketsa*
-Ikrom Mustofa-