Aku memilih memainkan ibu jari
Pada telunjuk yang mengapit rapi
Satu gagang sendok
Gerakan sentripetal atau apalah itu
Rumus rumit masa silam
Ku juruskan pada satu cangkir
Di hadapanku
Musik klasik mirip lagu sendu
Keberangkatan pesawatku tahun lalu
Meninggalkan satu waktu
Tak hanya mulutku, mataku ikut bisu
Riuh anak berseragam di meja sebelahku
Membicarakan aksioma
Lalu hiperbola
Lalu turunan tingkat mula
Pantas saja, mereka anak eksakta
Aku hanya menikmati
Satu tegukan hambar
Sendiri membuyarkan racikan
Paling mahal sekalipun
Di sudut Bandung
Senja adalah hujan yang terurai
Oleh lampu-lampu jalan
Bau anyir tanah bercampur parfum
Ialah kebebasan dari sepi yang makin rindu
Menunggumu di sofa warna cokelat pasi
Menunggu pesan singkatmu
Senja adalah waktumu berbisik dari kejauhan
Mengingatkanku makan
Dan berdo'a pada Tuhan
Bandung, 20 September 2016
-Ikrom Mustofa-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar