Aku menyebutnya bagian kesekian, sebab aku lupa sudah kali keberapa menjadi khawatir begini dan mungkin biasanya khawatir tak pernah berkesudahan.
Aku -mungkin tidak hanya aku, tapi juga kalian- tiba-tiba menjadi orang yang paling khawatir. Khawatir kalau-kalau melihat lagi sudut terminal dari sisi yang dulu kita lihat bersama. Khawatir dengan suasana peron stasiun yang dulu kita sama-sama bercengkrama menunggu kereta tiba. Khawatir dengan sudut kampus yang tak banyak berubah. Sekarang -kau harus tahu-, aku melihat semua itu sendiri. Menjauhi dan mencoba rasanya lupa ketika berhadapan dengan sudut yang dulu mampu berbicara saat kita sama-sama gagu. Kau tahu, aku juga gagu sekarang, gagu dengan kesendirian.
Bogor, November 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar