Pada banyak hal yang
membuat takut, bahwa keberanian diciptakan untuk mereka agar tetap bertahan.
Mampu menekuni waktu walaupun terkadang terasa sangat lama atau malah begitu singkat.
Keberanian ialah ketika kamu tak peduli bahwa jalanmu penuh duri, sembilu, atau
ranjau.
Takut. Pada bagian mana
kamu merasa begitu takut. Katanya seseorang akan begitu takut pada gelap yang
sepi. Ada aku, ada Penciptamu juga, Tuhan kita. Lalu adakah skenario dunia yang
masih membuatmu begitu khawatir melangkah, membuka mata, atau sekedar
menggerakkan jemari kaki.
Pandanglah aku lewat
tatapanmu, kita saling melemparkan gelisah pada dua pasang mata yang beradu
sesaat. Setidaknya ini mengurangi beban dan ketakutan. Kalau kamu benar-benar
tak sanggup melawan takut, tutuplah matamu dan dekaplah aku, kita saling
berdekapan, berdekatan, dan menyatukan rasa lemah itu. Tak peduli pada waktu,
biarlah ia berjalan adanya, pagi, siang, atau senja hingga malam. Kalau hatimu
yang begitu gusar, Berdo’alah, kemudian sampaikan satu persatu pada-Nya, lalu
umumkan sedikitnya padaku, biar aku juga ikut berdo’a. Setidaknya kita
sama-sama menyatukan harapan ini.
Tapi hingga hari ini,
ketakutanku juga masih sendiri. Jangankan berdekapan, saling melemparkan
gelisah lewat tatapan dua pasang mata juga belum sempat.
Kamu dimana? Ah, aku
masih juga berkhayal. Tentangmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar