Kerinduan adalah tentang membebaskan waktu, segenting saat
kamu menyaksikan hujan yang baru saja berhenti lima detik yang lalu. Semenyesal
saat kamu lupa mengabadikan derasnya lewat tangkapan lensa. Lalu yang tersisa
hanya rintik, kanopi basah, dan hati yang sesak oleh suasana.
Kerinduan adalah tentang memisahkan dua warna yang telah
bercampur, lebih sulit dari menangkap kunang-kunang senja. Lebih sulit dari
membedakan horison tanah atau komposisi warna pelangi. Yang ada hanya
perpisahan dua warna yang terkadang tak sengaja tercampur sebagian. Lalu aku
menjaga potongan warna milikmu, kamu juga. Lalu kamu dengan perasaan yang sulit
tergambarkan, terlebih aku.
Kerinduan adalah tentang menikmati roti kismis. Selalu dengan
kerinduan setelahnya.
Kerinduan adalah tentang hati yang sedang kehilangan
sebagian fungsinya, rapuh sejadi-jadinya. Ini adalah tentang kita yang mungkin
harus terbaring lemah, tanpa daya. Kita mencoba bereksplorasi dengan dunia kita
masing-masing, namun hati tak pernah mampu bergeming. Kita mencoba
mengikhlaskan perpisahan, namun luka hati tak pernah berkesudahan.
Kerinduan adalah pagi ini, tanpa kamu. Lalu kita saling
mengadu lewat sujud-sujud. Lalu kita saling meratapi perpisahan melalui
tulisan, diam, namun ini bukanlah bagian dari kebisuan. Jika pagi ini hujan di
kotamu, maka setidaknya aku merindukan air mata yang tak pernah kamu seka, ia
bebas, sebebas deras hujan, atau sebebas kerinduan kita masing-masing.
Kerinduan adalah senja nanti, tanpa kamu juga. Lalu kita
tidak saling menatap. kamu teralihkan oleh hipnotis surya yang tengah
tenggelam, aku juga. Namun itu tak cukup lama, kita kembali merindukan satu
sama lain.
Terlalu berlebihan? Tidak. Tidak sama sekali. Hanya saja
kalian yang terlalu acuh dengan perpisahan. Jangan pernah menyalahkan aku jika
ini begitu mendramatisir suasana. Kita hanya mampu berharap, lewat apapun juga.
Kita hanya mampu membersamai kerinduan, tak pernah lebih.
Karena kerinduan adalah tentang keniscayaan. Tak ada satupun
makhluk-Nya yang pasti tahu tentang masa nanti. Karena kerinduan adalah
sebagian nikmat-Nya, maka teruslah menikmati dengan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar