“membangunkan sesama itu seperti engkau tengah mewarnai kanvas dengan cat air, bukan dengan cat minyak”
Mengutip wejangan dari Motoko Shimagami Sensei saat
hari-hari terakhir di Jepang. Beliau memberikan sebuah analogi tentang cara
memberdayakan masyarakat, cara menguatkan sesama, hingga kiat untuk
membangunkan satu sama lain. Kira-kira begini intinya, “membangunkan sesama itu
seperti engkau tengah mewarnai kanvas dengan cat air, bukan dengan cat minyak.”
Kedengarannya biasa saja, karena ini mungkin untuk persoalan
mewarnai, kita hanya butuh warna akhir, bukan soal cat air atau minyak. Namun ini
beda, ini soal membangunkan, bahkan ini berlaku untuk persoalan mengingatkan,
atau tentang kebersamaan sekalipun.
Ketika menggoreskan cat air, engkau akan lebih mudah
mengkolaborasikan dua warna berbeda menjadi satu warna baru. Sekalipun salah
satu warna yang ada telah lama menempel pada kanvas yang hendak diwarnai. Ya,
tak ada yang hendak mendominasi, namun mungkin ada prinsip saling mengalah
untuk menjadi warna baru. Ini bukan kejadian yang hendak memisahkan satu sama
lain, namun ini lebih pada hasrat untuk berkolaborasi.
Lain halnya ketika engkau menggunakan cat minyak. Akan ada
warna baru yang menutupi warna yang telah lama menempel. Ia lebih mendominasi,
sekalipun belum banyak tahu tentang ranah kanvas, sekalipun ia tak jauh lebih
kuat dari warna lama. Ah, akhirnya ia sendiri dengan warna yang itu-itu saja.
Setiap kita mungkin berbeda, namun sekali lagi bahwa
perbedaan itu istimewa. Engkau dengan hal tertentu untuk menangkap sebuah
kejadian, sedang aku memfokuskannya dengan sudut pandang lain. Engkau dengan
pemaknaan pagi, dan mungkin aku dengan hipotesis senja. Beda, ya tentu saja,
namun kolaborasinya akan jauh lebih memaknai perbedaan.
Karena kita adalah satu bagian dari jutaan warna cat air. Kita
tak harus merubah warna satu sama lain. Biarlah engkau dengan kuningmu yang
tentram, dan aku dengan biru yang cukup sendu. Kita hanya butuh kanvas untuk
lebih dekat lagi.
“Orang mukmin dengan mukmin
lainnya bagaikan satu bangunan yang memperkuat antara yang satu dengan yang
lainnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar