Banyak yang harus ku tahu ketika dua perempuan saling
bertemu. Pertemuan yang banyak bercerita tentang waktu, tentang kenangan dan
perasaan untuk saling bertukar perasaan, mungkin juga berkisah tentang hikmah
menunggu.
Pertemuan dua pasang mata yang tak mengenal ruang, bahkan tak
berbicara sedikitpun tentangnya. Mereka mungkin tak semahir lelaki dalam
mengenali ruang, sebab terkadang ruang itu menjauhkan, memisahkan, dan hanya
menyisakan air mata. Karena menurutnya ruang terlalu angkuh untuk membagikan
empati, terkesan membanding-bandingkan.
Perempuan itu (nanti). Terima kasih atas seberkas rencana untuk
mengingatkanku tentang manisnya deret waktu, tentang hal-hal kecil dalam
kronologi masa. Kelak suatu ketika, aku akan mengenalkanmu lebih jauh tentang
ruang. Ya ruang yang sempat membuatmu canggung. Nantikan dan tetaplah menunggu
ruang-ruang itu lebih sabar lagi. Pastikan kita di sana untuk menaruh banyak
mimpi, asa, dan kerinduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar