Untuk sebuah tulisan, setiap kita mungkin punya pemaknaan
tersendiri
Ada yang begitu terpana dengan tautan kata
Namun ada yang memaknainya lewat analogi penulisnya
Ada yang membahasakan kalimat dengan rasa
Namun ada yang menghidupkan frase lewat logika
Untuk sebuah ucap, pernah engkau diharapkan untuk fokus
dengan keadaan
Hingga engkau lupa mendengar jamahan ruang sekeliling
Sebab ia begitu luas, tak hendak menghakimi namun memaksa
untuk tetap lugas
Untuk sebuah adegan, sejatinya ia sempit, terbatas pada
skenario peran
Simpulmu, “kadang ia memanipulasi peran, bahkan mungkin
terkesan menipu kepribadian”
Namun tak selamanya adegan berbual tanpa sebab
Tak jarang ia berbagi contoh, menyisip pesan, hingga berkesan
di antara rentetan peran
Untuk sebuah ujian, ekspresimu sungguh beragam
Sejatinya ia nikmat di masa sulit
Hingga engkau sempat mengeluh, namun pernah aku melihatmu
tersenyum
Sebab memaknai ujian itu bak petikan senar kecapi
Engkau tinggal memilih nadanya, lalu mengekspresikannya
Untuk sebuah simpul senyum, untuk sebuah analogi semangat,
Atau untuk sebuah kias diam,
Sejatinya ia sarat pemaknaan
Engkau tinggal memilih membalas, menyimpannya, atau berbuat
lebih akannya
Terkadang yang berbeda tak perlu disangsikan
Sebab itu adalah buah karya, hasil pemikiran
Yang identik tak selamanya istimewa
Sebab yang berbeda terkadang lebih berwarna
Mungkin hanya kacamata yang berbeda fokus
Atau terkadang karena kesempatan yang tertangguhkan
Atau mungkin itu adalah peluang
Untuk berlaku taat, sebab perbedaan itu adalah rahmat.
Yakinlah, akan ada banyak makna untuk sebuah peristiwa
Engkau tidak akan pernah terlupakan
Sebab peristiwa selalu menunggumu memilih makna
Untuk sebuah kesan lugas atau pilihan yang tertangguhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar