“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya
dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS. Al-Baqarah:
286)
NikmatNya lebih dari sekedar rasa, sebab cinta juga
lebih dari sekedar rasa. Alhamdulillah, lagi-lagi tidak ada alasan untuk
berhenti bersyukur, walau terkadang harus bermain definisi syukur secara
fundamental. Beberapa hari terakhir ini sungguh nikmatNya datang bertubi-tubi
dengan tiada tertangguhkan lagi. Gembira, senang, haru, dan ekspresi apapun itu
telah melengkapi kehadiran banyak nikmatNya saat ini, hingga diri ini pada
akhirnya berfikir bahwa beberapa yang datang itu cobaan atau malah ujian.
“the great sailor will be born from the great
hurricanes”
Cobaan harus selalu dipersiapkan, sebab semakin kuat
karang, semakin kuat pula hempasan ombak yang menerpanya. Begitu pula adanya
ujian, semoga ujian yang hadir bukanlah ujian pematah cita, namun lebih sebagai
ujian penguat cinta seorang hamba pada khalikNya.
Seorang kawan pernah berkata “Aku lebih memilih
nikmatNya hingga membuatku bersyukur, daripada Ujian yang membuatku bersabar.”
Akhirnya cukup menyimpulkan bahwa kalaupun ujian ini
yang akan datang, semoga saja akan menjadi ujian berbuah nikmat. Janji Allah
maha dahsyat, yakinlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar