Aku menulisnya larut, sebab aku tahu larut itu hening, dan
aku begitu rindu suasana seperti ini. benar-benar tanpa hiruk-pikuk sekeliling,
mungkin hanya sesekali terdengar sayup gemericik bunyi air wudhu berjatuhan
oleh beberapa dari mereka yang menyempatkan diri menunaikan sholat malam. Aku
mulai menggoreskan kata demi kata, ah, tanpa beban, fikirku. Aku mulai berangan
akan cinta yang tak kunjung usai, sebab manusia dan cinta itu tiada dapat
terpisah. Aku juga mulai berangan akan pagi yang membuatku lebih semangat,
siang yang enerjik, dan senja yang romantis.
Hari ini tepat 3 hari kepulanganku ke kampung halaman. Letih
itu terasa begitu menyiksa setelah beberapa hari terakhir ini melakukan
perjalanan yang cukup panjang. Seminggu di Jokja dengan seabreg kegiatan di
sana membuatku serasa lelah berkepanjangan, dilanjutkan dengan kepulanganku ke
Riau yang cukup menghabiskaan waktu seharian. Ya, akhirnya aku harus bersyukur
atas nikmat sakit yang beberapa hari ini menyambangi diri.
Kepulanganku yang cukup singkat ini membuatku harus banyak
mempersiapkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat di sini. Sebab setelah
pulang nanti aku harus mempersiapkan banyak hal, termasuk kuliah semester 4 ku
yang mulai harus ku targetkan menjadi lebih baik, kemudian tentang kegiatan
“Gebyar Prestasi Santri Se-jawa Bali” yang terkadang dapat membuatku bangga
menjadi sosok santri, lalu pilihanku menjadi Asisten Praktikum fisika dasar di
semester 4 nanti, dan tentang amanah di forces untuk memimpin departemen
pengembangan masyarakat. Aku yakin, masih banyak orang di luar sana yang jauh
memiliki kesibukan yang lebih dari pada aku sekarang, namun mereka masih dapat
membagi waktu, masih tetap berprestasi, dan tetap menikmati seabreg kegiatan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar