Kali ini kedap, tanpa busungan dada atau semburat raut muka
nanar
Tanpa palingan wajah,
Karena hanya seraut dalam kedipan mata
Ini hanya sepotong bahasa syurga,
Menyapa lembut dalam diam, dalam raib senja
Sejenak, sekelebat, bahkan tiada dua kali mengatupkan
kelopak kornea
Karena ini cinta tiada dua,
Cinta yang lahir dari hati,
Mungkin hanya sekilas, karena tiada asa berkehendak
menyatukannya
Wahai hati yang terbolak-balik oleh segenap cinta,
Hingga ganjilnya perasaan dan luka membumi bersama selaksa
resah
Supernova yang mana lagi, guncangan dahsyarnya mungkin entah
sampai kapan lagi
Menunggu Hingar bingar kunang-kunang malam membasahi raut
sendu wajah polos ini
Ya, nanti..
Nantikan di zamrud ini, untaian permata hijau ini..
Bersama sederhananya cinta..
# Sekisah Asa dalam Cita
Ikrom Mustofa /13
*sengaja didedikasikan kepada siapapun yang tengah berharap
akan cinta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar