Ini hanyalah sepotong sajak biru
Berkisah tentang kita, tentang manisnya canda
Dengan mozaik yang berserakan dan perahu kertas berselimut
bayu
Kau katupkan kedua tangan di atas jemari lentik ini
Bersama kutipan tawa
Kita menari lepas diiringi syair rerumputan alam
Berlantai panggung dunia
Lalu kita berkisah akan sebait asa dan berbual
sejadi-jadinya
Amboi, engkau yang dulu berambut ikat ekor kuda
Rengekan manja di pematang itu masih terngiang hingga kini
Hingga engkau tak lagi pandai menerka sebaris horison jiwa
Kala itu masih belia, maka tanpa belaian ke tepian rambutmu
Dan kini aku belum mampu menjumpai legamnya mahkota
terindahmu
Mungkin telah terperak oleh waktu, mungkin juga kusam oleh terik surya
Atau mungkin kini telah bersembunyi di balik hijab nan suci
itu
Di sini aku selalu menitip sebait rinduku bersama damainya
bayu
Riau, 22 Agustus 2012
*sajak sederhana ini ku dedikasikan untuk seorang sahabat
kecilku, mungkin kini tiada lagi komunikasi tercipta di antara kami, namun aku
yakin ia akan tetap mengingat persahabatan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar