Sudah hampir di penghujung waktuku berada di rumah. Agendaku
yang telah ku rancang jauh-jauh hari pun sudah banyak yang terlaksana. Setidaknya
hari ini dan beberapa hari ke depan adalah waktu untuk menikmati sisa liburan
ini di rumah. Ya, di rumah saja.
Reuni plus buka bareng, sowan dengan kyai plus ustadz
ustadzah, sedikit ngabdi di desaku hingga sempat mengenal mereka “mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata UNRI” dan sharing-sharing pengalaman dengan mereka. Setidaknya
kegiatan itu telah rampung ku laksanakan. Alhamdulillah.
Berada di rumah tidak berarti membuat diri ini berhibernasi
sesaat dari dunia “menulis” (yang sempat ku klaim sebagai sebuah hobi) dan ber”ukhuwah”
di dunia maya. I’m lucky i think, bermodalkan pinjaman modem dari kakak, dan
dengan usaha isi ulang pulsa setiap bulannya, aku dapat dengan mudah menikmati
layanan aktif berbagai jejaring sosial yang banyak memberikan info-info penting
hingga aku masih sempat menulis di berbagai kesempatan.
Namun bukan itu, sekedar berbagi pengalaman saja,
akhir-akhir ini aku dengan segala kegiatan yang harusnya rutin dilaksanakan
selalu saja ada kata “terlambat” di dalamnya. Banyaknya alasan yang menjejali dan
banyaknya kegiatan “insidental” yang datang sehingga aku sering membuat
aktivitas rutin itu terlambat. Targetku khatam al-qur’an bulan ini agak sedikit
tersendat, target PKM rampung minggu ini juga sempat mengalami banyak kendala,
hingga aku sempat menggagalkan target “go abroad” bulan depan karena terlambat
registrasi. Namun dengan segala keterlambatan itu, aku yakin masih ada jalan di
sana, masih ada kesempatan selagi kita berikhtiar dan bertawwakal padaNya.
Am i late? Berbagai pertanyaan seputar keterlambatanku akan
banyak hal mulai merasuk “hipotalamus” ini, namun aku yakin, belum terlambat
selagi masih ada kemauan untuk berusaha dan berdo’a. Insyaallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar