Nggak terasa liburan udah kaya kereta rel listrik yang
serasa cepat berlalu. Liburan dua bulan rasanya Cuma kaya libur satu minggu
saja. Belum lagi hilang suasana mabuk udara di bandara Sultan Syarif Qasim II
saat kepulangan ke Riau kemarin, sekarang tiba-tiba tingga satu bulan lagi di
rumah. Padahal banyak planning yang belum kesampaian.
“home sweet home” ya jelaslah. Jiwa ini masih belum bisa
melewatkan kehangatan saat berbuka puasa, masih kangen dengan masakan ibu,
senda gurau bersama keluarga tercinta, bahkan masih belum bisa meninggalkan
mereka “sahabat-sahabat kecilku”.
Namun terkadang aku sadar, bahwa kehadiran kita di suatu
tempat dan suasana akan melahirkan sebuah kesan tersendiri. Ketika berada di
tengah-tengah keluargaku, mereka menyebutku sebagai si bungsu yang manja, maka
ketika di pondok, kini mereka menganggapku sebagai kakak alumni yang membuat
mereka bertanya banyak hal seperti yang dulu ku lakukan saat aku masih menyandang
sarung dan kopiah itu, bahkan ketika aku berkumpul bersama mereka “sahabat
kecilku” mereka tetap menganggapku adik karena mungkin usiaku yang sedikit
berada di bawah usia mereka. Yah, perbedaan cara pandang inilah yang membuatku
lebih merasa nyaman, karena aku lebih bisa mengeksplorasi diri dengan potensiku
sebagai si bungsu yang manja, sebagai adik, ataupun sebagai kakak. Mungkin inilah
yang membuatku merasakan hari-hari di kampung kelahiran ini terasa begitu
singkat.
Hmm, akhirnya semoga dengan sisa liburan ini aku dapat
menggunakannya dengan baik. Semoga saja...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar